Pengembangan Mandalika Resort
PRAYA—PT MNC Land Tbk dan PT Gobel
International bekerja sama membangun hotel, villa, dan golf course di
Kawasan Pariwisata Mandalika Resort, Lombok Tengah di atas lahan 164
hektare yang dikelola PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC)
dengan investasi Rp600 miliar. Keduanya sepakat menggandeng operator
Club Med yang memiliki jaringan pelanggan sekitar 1,2 juta wisatawan
yang tersebar di seluruh dunia.
Edwin Darmasetiawan, Direktur Pengembangan PT BTDC mengatakan kawasan tersebut dikembangkan dengan konsep eco & green. “Kini sedang disusun standar pembangunan fasilitas yang mengacu kepada konsep tersebut,” katanya saat kunjungan dua investor PT MNC Land dan PT Gobel International di Mandalika Resort, Senin (22/1).
Menurut Edwin standar ini harus diterapkan oleh investor, misalnya penggunaan ene rgi surya,perangkat hemat energi, minim polusi, dan ramah ling-kungan. BTDC juga akan mengelola water recycle and sea water desalination.
Untuk infrastruktur, BTDC telah menandatangani MoU dengan PDAM Lombok Tengah dan PLN. Sedangkan pembangunan jalan dalam kawasan, masing-masing dengan lebar jalan dua arah, 90 meter, 45 meter, dan 20 meter akan dimulai pada Maret 2013. Untuk penghijauan, BTDC akan segera menanami lahan 240 hektare dari Pantai Kuta hingga Pantai Gerupuk dengan 480.000 pohon produktif dan peneduh seperti sengon, meranti, trembesi, mahoni, akasia, dan sonokeling.
Penghijauan bekerja sama dengan perusahaan BUMN yang difasilitasi Deputi Bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN. Penanaman pohon akan memberdayakan masyarakat lokal sehingga sejak awal bisa menikmati benefit langsung dari proyek pembangunan dan pengembangan kawasan tersebut.
Kawasan Ekonomi Khusus
Tentang model kerjasama di kawasan, setiap investor menyewa lahan selama 30 tahun dengan opsi perpanjangan 20 tahun. Saat ini kawasan tersebut diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ke Dewan KEK Nasional yang akan dibahas pada Februari 2013. Dengan status KEK, investor bisa mendapat insentif fiskal misalnya keringanan pajak dan nonfiskal seperti masa sewa yang lebih panjang, yakni 50 tahun dengan opsi perpanjangan dua kali 20 tahun.
Komisaris Utama PT MNC Land Tbk Budi Rustanto menuturkan pada proyek ini MNC Land sebagai memegang modal mayoritas dan Gobel berperan mengembangkan energi dan teknologi yang efisiensi, ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat sekitar.
“Setelah penandatanganan MoU yang dilaksanakan Selasa (22/1) di Jakarta, dalam 4-6 bulan akan ditindaklanjuti dalam kesepakatan detil soal lokasi pengembangan, pembagian fee, rencana kerja, desain, target penyelesaian proyek, siapa yang akan terlibat dan bagaimana hubungan dengan BTDC dan pemda,” jelasnya.
Budi menargetkan setelah rancang desain diselesaikan 6-12 bulan, pembangunan konstruksi hotel dan villa itu akan dimulai pada kwartal II/2014. Menurutnya, pembangunan harus segera dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya Kabupaten Lombok Tengah.
Selain hotel dan villa, MNC Land juga membangun resort tersendiri dan kawasan golf dengan medan perbukitan. “Pengembangan lahan golf dengan medan berbukit merupakan potensi yang bagus, karena belum ada di Indonesia.”
Presiden Direktur PT Gobel International Rahmat Gobel mengatakan pengembangan resort lebih ditekankan pada penggunaan efisiensi energi dan tersinergi dalam penggunaan produksi sumber daya alam dan manusia lokal. Produk lokal seperti ikan, daging, buah dan sayuran yang dihasilkan masyarakat Lombok akan diangkat go internasional.
“Konsepnya eco-smart-resort ini unik dan berbeda dari resort umumnya, untuk itu kami tertarik untuk mengembangkannya,” tuturnya seraya menambahkan pembangunan smart resort ini ke depan dapat mendorong pengembangan Lombok untuk dikenal sebagai smart province.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menyambut positif pengebangan kawasan dan berharap pemda serta instansi terkait menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan proyek dan juga untuk mendukung kondisi aman dan nyaman bagi kawasan tersebut.
Sementara itu, Chairman & CEO Club Med Henri Giscard d’Estaing mengatakan dalam bekerja sama selalu berkomitmen untuk menjalin dengan mereka yang serius dan berkualitas. Terlebih dengan reputasi okupansi 80% yang dicapai Club Med di Nusa Dua, Bali dan Pulau Bintan, Riau membuatnya optimistis mengoperasikan resort di Lombok.
Dia juga berjanji memberdayakan masyarakat lokal untuk direkrut menjadi tenaga kerja di Club Med Mandalika Lombok, kelak.
Edwin Darmasetiawan, Direktur Pengembangan PT BTDC mengatakan kawasan tersebut dikembangkan dengan konsep eco & green. “Kini sedang disusun standar pembangunan fasilitas yang mengacu kepada konsep tersebut,” katanya saat kunjungan dua investor PT MNC Land dan PT Gobel International di Mandalika Resort, Senin (22/1).
Menurut Edwin standar ini harus diterapkan oleh investor, misalnya penggunaan ene rgi surya,perangkat hemat energi, minim polusi, dan ramah ling-kungan. BTDC juga akan mengelola water recycle and sea water desalination.
Untuk infrastruktur, BTDC telah menandatangani MoU dengan PDAM Lombok Tengah dan PLN. Sedangkan pembangunan jalan dalam kawasan, masing-masing dengan lebar jalan dua arah, 90 meter, 45 meter, dan 20 meter akan dimulai pada Maret 2013. Untuk penghijauan, BTDC akan segera menanami lahan 240 hektare dari Pantai Kuta hingga Pantai Gerupuk dengan 480.000 pohon produktif dan peneduh seperti sengon, meranti, trembesi, mahoni, akasia, dan sonokeling.
Penghijauan bekerja sama dengan perusahaan BUMN yang difasilitasi Deputi Bidang Usaha dan Jasa Kementerian BUMN. Penanaman pohon akan memberdayakan masyarakat lokal sehingga sejak awal bisa menikmati benefit langsung dari proyek pembangunan dan pengembangan kawasan tersebut.
Kawasan Ekonomi Khusus
Tentang model kerjasama di kawasan, setiap investor menyewa lahan selama 30 tahun dengan opsi perpanjangan 20 tahun. Saat ini kawasan tersebut diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ke Dewan KEK Nasional yang akan dibahas pada Februari 2013. Dengan status KEK, investor bisa mendapat insentif fiskal misalnya keringanan pajak dan nonfiskal seperti masa sewa yang lebih panjang, yakni 50 tahun dengan opsi perpanjangan dua kali 20 tahun.
Komisaris Utama PT MNC Land Tbk Budi Rustanto menuturkan pada proyek ini MNC Land sebagai memegang modal mayoritas dan Gobel berperan mengembangkan energi dan teknologi yang efisiensi, ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat sekitar.
“Setelah penandatanganan MoU yang dilaksanakan Selasa (22/1) di Jakarta, dalam 4-6 bulan akan ditindaklanjuti dalam kesepakatan detil soal lokasi pengembangan, pembagian fee, rencana kerja, desain, target penyelesaian proyek, siapa yang akan terlibat dan bagaimana hubungan dengan BTDC dan pemda,” jelasnya.
Budi menargetkan setelah rancang desain diselesaikan 6-12 bulan, pembangunan konstruksi hotel dan villa itu akan dimulai pada kwartal II/2014. Menurutnya, pembangunan harus segera dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya Kabupaten Lombok Tengah.
Selain hotel dan villa, MNC Land juga membangun resort tersendiri dan kawasan golf dengan medan perbukitan. “Pengembangan lahan golf dengan medan berbukit merupakan potensi yang bagus, karena belum ada di Indonesia.”
Presiden Direktur PT Gobel International Rahmat Gobel mengatakan pengembangan resort lebih ditekankan pada penggunaan efisiensi energi dan tersinergi dalam penggunaan produksi sumber daya alam dan manusia lokal. Produk lokal seperti ikan, daging, buah dan sayuran yang dihasilkan masyarakat Lombok akan diangkat go internasional.
“Konsepnya eco-smart-resort ini unik dan berbeda dari resort umumnya, untuk itu kami tertarik untuk mengembangkannya,” tuturnya seraya menambahkan pembangunan smart resort ini ke depan dapat mendorong pengembangan Lombok untuk dikenal sebagai smart province.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menyambut positif pengebangan kawasan dan berharap pemda serta instansi terkait menciptakan suasana kondusif bagi pelaksanaan proyek dan juga untuk mendukung kondisi aman dan nyaman bagi kawasan tersebut.
Sementara itu, Chairman & CEO Club Med Henri Giscard d’Estaing mengatakan dalam bekerja sama selalu berkomitmen untuk menjalin dengan mereka yang serius dan berkualitas. Terlebih dengan reputasi okupansi 80% yang dicapai Club Med di Nusa Dua, Bali dan Pulau Bintan, Riau membuatnya optimistis mengoperasikan resort di Lombok.
Dia juga berjanji memberdayakan masyarakat lokal untuk direkrut menjadi tenaga kerja di Club Med Mandalika Lombok, kelak.
0 komentar:
Posting Komentar